Tidak terasa sudah Idul Adha lagi, karena masih berasa baru kemarin
saja Idul Fitri 1435H. Mau cerita nih, 2 hari sebelum Idul Adha, tetangga
sebelah sudah minta supaya saya ikut bantu bantu pemotongan dan pembungkusan
daging kurban. Karena saya lagi puasa, saya jawab insyaAllah. Sebetulnya mami
sudah menjadi panitianya sih, jadi saya tidak kebagian ikut panitia juga ga
masalah. Tapi setelah di pikir pikir, beberapa tahun tinggal di kompleks kok ga
pernah bantuin panitia kurban. Seringnya terima daging kurban dan makan hasil
olahannya J. Dan
alhamdulillah, mami tiap tahun kurban, hanya tahun kemarin saja tidak kurban, karena
kondisi keuangan kami yang lagi menurun. Kurban kami biasanya kambing atau
sapi. Alhamdulillah, sudah beberapa tahun ini kurban sapi, karena bisa dibagi 7
orang.
Sayangnya Idul Adha ini ga sama seperti tahun sebelumnya. Karena ada yang merayakannya hari Sabtu dan hari Minggu. Bahkan ada juga tadi yang merayakan hari Senin, yah itulah indahnya perbedaan. Yang untung kan pedagang kambing dan sapi, hehehe, jadi rezeki mereka lebih lama. Kami sekeluarga sih ikut pemerintah merayakannya, alias hari Minggu. Yang lebih spesial adalah, saya dan mami tidak masak macam macam seperti biasanya. Biasanya kalau hari raya, wah saya dan mami sibuk masak. Masak opor ayam, sambal goreng kentang dan ati, acar, puding atau cake, tidak lupa juga ketupat atau lontong. Tapi lebaran kali ini bebas bas bas, hahahahaha. Kenapa bebas? Karena pas saya tanya keponakan, lebaran mau makan apa, jawabnya simpel, lagi pengen ayam goreng. Ya sudah saya hanya buat sop baso ikan dan ayam goreng, soooo simpel. Sering sering aja ya keponakan tersayang request kayak gitu pas hari lebaran, hehehehe.
Untuk dessertnya, alhamdulillah saya juga tidak buat, karena ada tetangga yang mengantarkan puding. I’m free intinya mah. Bisa santai dan tidak sibuk di dapur. Pas hari H, setelah melaksanakan sholat Idul Adha, seperti biasa kami maaf maafan dahulu. Keluarga kami tidak semua kumpul sih, karena kakak saya dan keluarganya tidak bisa datang ke Bandung. Tapi tetap meriah kok, karena 2 kakak saya dan keluarganya bisa datang, jadi rameeeee. Setelah bermaafan, baru kami serbu meja makan untuk makan ayam goreng nikmat dan sop baso ikan lazis. Ayam gorengnya saya buat agak banyak, biar kenyang yang makan, hahaha. Setelah itu saya dan mami siap siap untuk membantu panitia buat potong daging dan membungkusnya. Tidak lupa bawa masker karena bau amis darah kurban nantinya. Karena sapi mami giliran no 7, jadi saya dan mami tidak bisa melihat sapinya di potong, karena sudah sibuk memotong dan membungkus daging. Kehadiran mami di gantikan oleh kakak cowok saya untuk melihat pemotongan sapi kurban.
sapi kurban mami
Alhamdulillah, pas Ashar, pemotongan dan pembungkusan daging kurban
sudah selesai, bahkan sudah di distribusikan ke orang orang yang
membutuhkannya. Bahkan, bagian dari panitia juga sudah di bagikan. Yang buat
saya kaget banget, saya juga dapat bagian daging kurban. Sebenarnya saya tidak
berharap dapat bagian, karena memang niatnya membantu. Kalau mami jelas dapat
karena panitianya, saya sih cuma membantu karena tetangga selalu meminta
bantuan, dan kasihan sama mami. Alhamdulillah ya Allah atas rahmatMu. Semoga tahun
depan,hambaMu ini sudah bisa berkurban, dan masih bisa bertemu kembali dengan
Idul Adha, amiiin. Happy Idul Adha 1435H bagi seluruh umat muslim sedunia.
Gambar dari : sfh-seal.com
Kasian sapinya :D
BalasHapus